Senin, 30 Maret 2009


Katja dan Ethycs Luncurkan Album

APRESIASI musik kawula muda Yogyakarta terhadap perkembangan musik Tanah Air patut dibanggakan. Setelah Sheila On7, Jikustik, dan Shaggydog kini muncul dua grup band baru yang bakal berebut pasar musik Indonesia.

Kedua grup band itu adalah Katja dan Ethycs yang secara resmi meluncurkan album perdananya di Java Cafe Yogyakarta, Senin (2/8). Yang membagakan personel kedua grup ini semuanya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Yogyakarta.

Tiga dari lima personel Katja adalah mahasiswa UGM dan dua lainnya mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta ternama yang ada di Kota Pelajar. Begitu juga dengan Ethycs. Bedanya vokal mereka perempuan bernama Agustina Widiana, mahasiswi STIE Kerjasama Yogyakarta.

Meski kasetnya belum beredar di pasaran, tetapi salah satu lagu andalan mereka sudah "nangkring" di puncak tangga lagu pop Indonesia yang disiarkan setiap Jumat siang di berbagai radio swasta di Tanah Air.

''Walau kami pendatang baru, tapi kami tetap optimis album kami bakal diterima di masyarakat. Apalagi salah satu dari lagu andalan kami yang ada pada album Cinta yang Indah sejak lima pekan lalu selalu berada di puncak tangga,'' kata Nurcholish, vokalis Katja Band.

Pada album perdana ini, lagu yang menjadi andalan berjudul "Padumu Dinda". Lagu ini, beberapa pekan sempat dipuncak tangga. Sebelumnya, hanya berada di urutan empat dan tiga tangga lagu, namun sejak empat pekan lalu sudah "nangkring" di puncak tangga radio swasta.

Penghargaan

Katja Band digawangi Nurcholish (vokal), Ade Cahyono (gitar, vokal latar), Hendi Maryono (bas, vokal latar), Muhammad Arifin (kibor, vokal latar sekaligus manager), dan Nova Dwi Kristiantoro (drum).

Lagu-lagu hit pada album tersebut, seperti "Cinta yang Indah", "Tentang Kita", "Maka Pergilah", dan "Padumu Dinda" pernah meraih penghargaan Close Up Sonny Music yang pada akhirnya masuk dalam album kompolasi Indie Ten-2 Sonny Music.

Katja Band yang berdiri pada 21 Agustus 1997 di Kota Pelajar ini berawal dari pergaulan yang sama-sama mempunyai bakat bermain musik. Dari sanalah kemudian mereka membentuk grup band yang diberi nama Katja.

Nama Katja, menurut Nurcholis, dipilih karena mereka berkeinginan memiliki musik sendiri yang tidak berkiblat pada grup musik manapun. ''Seperti kita berdiri di depan cermin maka kita akan melihat diri kita sendiri bukan orang lain,'' kata pria asal Majalengka yang sedang menyelesaikan kuliah di Fakultas Sastra Indonesia UGM ini.

Sementara Ethycs Band yang diawaki Agustin Widiana (vokalis), Harry Narestu Lintang (gitar), Ahmad Fauzi (bas), dan Jonathan Kunto Arip Nugroho (drum) pada kesempatan itu juga meluncurkan album Kebersamaan.

Pada album perdana ini, Ethycs mengandalkan lagu "Salahmu", "Kau Kumiliki", "Mungkin Nanti", dan "Tlah Berlalu". Walau pendatang baru, mereka langsung digaet Blackboard Jakarta.

Album perdana tersebut berisi 10 lagu ini dan diharapkan bakal diterima masyarakat pecinta musik pop Tanah Air. Lepas dari semua itu, kedua grup band ini membuktikan apresiasi musik anak muda Yogyakarta yang cukup baik dalam merespons perkembangan musik di Indonesia. (Sugiarto-81)


CROSS BOTTOM band yang digawangi oleh 'Anton' Septiadi, Army 'Gundul' Virmansyah, Hiswara Banu 'Adjie'dan Noor 'Pagon' Ali Antono ini dibentuk pada tahun 1994 ketika mereka masih duduk di bangku SMA. Semua berawal dari antusiasme pada aliran musik yang sama dan membulatkan tekad untuk mensinergikan semangat mereka dalam sebuah band. Manggung dari festival satu ke festival yang lainnya telah mereka jalani. Selain kerap tampil di panggung kampus mereka juga pernah menjadi band pembuka pada konser besar seperti " A Mild Live Poweslaves Concert" tahun 1996 dan " A Mild Live PAS Band Concert di Jogja.Yang patut dicatat dari band ini adalah aliran musiknya yaitu country, mereka berani keluar dari mainstream band-band tanah air yang cenderung beraliran pop mellow.

Personel:

Nama: Anton Septiadi (Anton)
Posisi: drum

Nama: Army Virmansyah (Gundul)
Posisi: akustik gitar dan vokal

Nama: Hiswara Banu Adjie (Adjie)
Posisi: gira elektrik

Nama: Noor Pagon Ali Antono (Pagon)


Endank Soekamti adalah grup musik (band) asal Yogyakarta yang beranggotakan tiga personal: Ari (drum), Dori (gitar), dan Erik (bas dan vokal). Grup ini banyak menggunakan idiom punk dalam bermusik, meskipun tidak mengusung ideologinya. Lirik-liriknya terkesan "semaunya", kadang-kadang kasar, dan "nyeleneh", khas humor Yogyakarta. Nama grup musik ini diambil dari nama dua perempuan yang memiliki kesan dalam kehidupan personilnya.[1] Kata "Endank Soekamti" dapat juga dianggap pelesetan dari idiom "enak sekali".

Grup ini berdiri pada Januari 2001. Kariernya diawali dari manggung dari satu panggung pertunjukan ke panggung lainnya di seputaran Yogya dan Solo, terutama pada acara-acara mahasiswa. Pada tahun 2003 mereka merilis album pertama, Kelas 1, dengan hit "Bau Mulut" di bawah label Indie, dan terjual 75 ribu kopi.[2] Album kedua dirilis 2004 di bawah nama Pejantan Tambun dengan 16 lagu. Album ketiga dirilis 2007 dengan nama Sssttt...!!!.[3] Album pertama diproduksi di bawah label "Proton Record" dan album kedua dan ketiga di bawah "Warner Music Indonesia".[4]

Penggemar grup ini dijuluki "Kamtis".


Asal Yogyakarta, Indonesia
Tahun aktif 1996 - sekarang
Aliran Pop
Label Sony Music (Indonesia)
Manajemen
Personil Akhdiyat Duta Modjo
Brian Kresna Putro
Eross Candra
Adam Muhammad Subarkah
Mantan personil Anton Widi Astanto
Saktia Ari Seno
Situs web http://www.sheilaon7.com


Sheila on 7 adalah salah satu grup musik populer Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996 di Yogyakarta. Grup yang beranggotakan Duta (Akhdiyat Duta Modjo, vokal), Eross (Eross Candra, gitar), Adam (Adam Muhammad Subarkah, bass), serta Brian (Brian Kresna Putro, drum) ini pada awalnya bernama "Sheila" (bahasa Celtic: musikal). Kata "Gank" kemudian ditambahkan sehingga menjadi "Sheila Gank". Kata inipun akhirnya diubah menjadi "on 7", yang diambil dari tujuh tangga nada dalam musik.

Sheila on 7 telah beberapa kali mengalami perubahan susunan anggota. Pada Oktober 2004 Brian masuk menggantikan Anton yang dikeluarkan karena dianggap tidak disiplin. Lalu pada Maret 2006 Sakti mundur dari Sheila on 7 untuk belajar agama di Pakistan.